I.
Tujuan
Menganalisis anatomi ikan
Cyprinus carpio.
II.
Dasar
Teori
a.
Klasifikasi
Ikan Mas
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Actinopterygii
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio
b.
Anatomi
Ikan
Tubuh
ikan terdiri atas caput, truncus, dan caudal, diantara mana tidak ada batas
yang nyata sebagai batas antara caput dan truncus dipandang tepi caudal
operculum dan sebagai batas antara truncus dan ekor dipandang anus. Ikan-ikan
yang dapat berenang cepat berbentuk seperti torpedo. Tetapi Cyprinus lebih
pendek, lebih pipih kearah bilateral dan lebih lebar ka arah dorsoventral
(Radiopoetra, 1996)
Tubuh
ikan dibagi atas tiga bagian, yaitu bagian kepala yang terdiri atas operkulum
bertulang yang mengelilingi
atau melindungi insang, bagian tubuh yaitu bagian mulai dari operkulum sampai
anus, dan bagian ekor yaitu bagian anus dan bagian posterior (Lytle dan John,
2005).
Pada
bagian kepala ikan mas terdapat lubang mulut (moncong) yang dapat ditarik ke
belekeng. Pada moncong terdapat tulang premaksila yang letaknya paling depan,
maksila yang letaknya pada bagian belakang moncong, adimaksila yang letaknya
pada bagian dorsal dan dentale yang merupakan tulang yang menyokong rahang
bawah. Terdapat pula lekuk hidung yang letaknya disebelah atas di belakang
mulut yang berfungsi sebagai indra penciuman. Mata yang terletak disebelah
belakang lekuk hidung agak ke atas dan tidak mempunyai kelopak mata. Tutup
insang yang tersusun dari empat potongan tulang yaitu operkulum (berupa tulang
yang paling besar dan letaknya paling dorsal), preoperkulum (berupa tulang
sempit yang melengkung seperti sabit dan terletak di bagian depan),
interoperkulum (merupakan tulang sempit yang terletak diantara operkulum dan
preoperkulum), serta tulang keempat yang dinamakan suboperkulum. Terdapat pula
membrana brankhiostegi yaitu berupa selaput tipis yang melekat pada pinggiran
tulang tutup insang sebelah belakang (Djunanda, 1982).
1. Caput (kepala)
Bagian caput atau kepala terdapat tulang operculum yang menutupi insang dan saluran besar. Bagian kepala terdiri dari 2 lubang hidung, 2 mata besar , mulut dan gigi. Tulang operculum menutupi insang pada setiap sisi kepala. Setiap operculum memiliki 4 insang. Operkulum melekat di bagian dorsal kepala. Namun terbuka pada bagian belakang (bagian lebih ventral) (Lytle, 2005).
Bagian caput atau kepala terdapat tulang operculum yang menutupi insang dan saluran besar. Bagian kepala terdiri dari 2 lubang hidung, 2 mata besar , mulut dan gigi. Tulang operculum menutupi insang pada setiap sisi kepala. Setiap operculum memiliki 4 insang. Operkulum melekat di bagian dorsal kepala. Namun terbuka pada bagian belakang (bagian lebih ventral) (Lytle, 2005).
2.Truncus (badan)
Sistem urogenital. Bagian vebtral terdapat anus dan lubang urogenbital. Sistem urogenital. Bagian vebtral terdapat anus dan lubang urogenital. Cyprinus carpio betina memiliki satu lubang urogenital, namun jantannya lubangnya terpisah antara lubang geniotal dengan lubang urinnya. Terdapat a siripnya bersinar / mengkilap dan dilapisi membrane yang licin. Sirip berfungsi menjaga kestabilan ikan dan mengatur pergerakannya. Pada setiap ikan, operkulumnya timbul lateral line yang merupakan system organ sensori khusus yang dapat mendeteksi getaran dan arus dalam air yang terdapat disepanjang belakang mata sampai ekor. Organ ini dapat membantu ikan dalam menghindari predator dan melewati rintangan dalam air (Lytle, 2005).
3. Caudal (ekor)
Bagian ini merupakan perpanjangan dari anus ke bagian posterior. Umumnya, bentuk ekor tidak simetris, dengan bagian dorsal yang panjang dan cuping vebntral kecil yang dipisahkan oleh takik. Bentuk ekornya homocercal, memiliki rongga yang sama dan muncul secara simetris (Kardong, 2002).
Kulit memproduksi sisik yang menutupi permukaan tubhnya. Setiap sisik dibentuk dalam kantung epidermis. Tumbuhnya terus-menerus selama ikan tersebut masih hidup dan tidak mengalami regenerasi apabila mengalami kerusakan atau hilang. Waktu pertumbuhannya bergantung pada simpanan material baru disekitar pinggir atau tepi insang, sehingga ilmuwan dapat mengetahui umur ikan tersebut dari lingkaran atau cincin pada sisik (Lytle, 2005)
Sisik pada ikan ini termasuk tipe teleost, yang tidak memiliki enamel, dentin dan lapisan pembuluh tulang, hanya memiliki berkas lamelarnya saja. Terdapat dua macam sisik teleost yang dikenali, yaitu cycloid dan ctenoid. Cycloid tersusun dari cincin konsentris atau circuli. Sedangkan sisik ctenoid dengan pinggiran yang keras sepanjang tepi posterior. Circuli yang baru, terletak dibawah., seperti lingkaran tahun pada pohon yang dapat dijadikan suatu bukti untuk melihat umur dari ikan yang akan diamati (Kardong, 2005).
Tipe sisik cycloid dan ctenoid banyak ditemukan pada ikan bertulang keras (Teleostei). Bagian antertior pada setiap sisik biasanya tertumpuk oleh bagian posterior dari sisik depan. Susunan ini menyebabkan ikan lebih fleksibel daripada ikan yang memiliki tipe sisik ganoid dan cosmoid. Sisik cycloid memiliki tepi posterior yang halus, namun tidak memiliki “ctenii”. Cycloid berasal dari kata “cycla” yang berarti lingkaran. Sisik cycloid dan ctenoid memiliki dua bagian utama, yaitu lapisan bertulang, yang terdiri dari kerangkan organic yang berisi dari kebanyakan kalsium dan garam serta lapisan serat yang lebih dalam yabg sebagian besar tersususn atas kolagen (Amonline, 2008). Sirip, sisik dan beberapa tulang menunjukkan dermal eksoskeleton. Lokasi tulang aksial terdiri dari tulang tengkorak, columna vertebralis, tulang rusuk, dan sirip medial. Sedangkan tulang apendikular terdiri dari pengikat dada, sirip dada, dan bagian pelvic. Sistem kerangka. Bentuk tulang belakang pada Cyprinus carpio adalah silinder, pada bagian dorsal terdapat lengkung syaraf. Sisik, sirip ikan pari dan tulang dari tengkorak merupakan anggota dari dermal eksoskeleton, namun struktur pendukung utama tubuh terdiri dari tulang-tulang eksoskeleton. Axial eksoskeleton terdiri bdari tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk, dan sirip bagian tenga. Bagian caudal dari tulang belakang memiliki lengkung darah sentral yang dilewati arteri dan mensupport darah pada tulang punggung. Viseral skeleton dibentuk dari tulang rawan / kartilago dan kemudian berubah menjadi tulang keras yang mendukung sirip. Tubuh Cyprinus carpio terdiri dari tujuh pasang lengkiung visceral yang lengkung teratas berhubungan dengan tengkora, lengkung kedua untuk mendukung lidah dan keempat lengkung lainnya mendukung sirip. Sistem Otot. Otot tubuh pada Cyprinus carpio mengalami segmentasi (myotome). Kontraksi myotome dihasilkan akibat kelenturan bagian tubuh yang membantu berenang. Antar myotome dorsal dan ventral dipisahkan oleh septum septum transversum disebut otot epaksial dan segmen oto ventral ke septum transversum disebut otot hepaksial. Sistem sirkulasi. Cyprinus carpio memiliki dua ruang pada jantungya, yang tersusun dari dinding tipis pada atrium dan yang tebal pada vetrikel otot. Darah mengalir dari sinus venosum ke atrium dan dari atrium ke ventrikel otot. Kontaksi ventrikel otot memaksa darah masuk ke dalam conus arteriosus yang kecil dan keluar melaui ventral aorta pendek dan menuju ke insang melalui empat pasang brachial arteries yang berbeda.
Bagian ini merupakan perpanjangan dari anus ke bagian posterior. Umumnya, bentuk ekor tidak simetris, dengan bagian dorsal yang panjang dan cuping vebntral kecil yang dipisahkan oleh takik. Bentuk ekornya homocercal, memiliki rongga yang sama dan muncul secara simetris (Kardong, 2002).
Kulit memproduksi sisik yang menutupi permukaan tubhnya. Setiap sisik dibentuk dalam kantung epidermis. Tumbuhnya terus-menerus selama ikan tersebut masih hidup dan tidak mengalami regenerasi apabila mengalami kerusakan atau hilang. Waktu pertumbuhannya bergantung pada simpanan material baru disekitar pinggir atau tepi insang, sehingga ilmuwan dapat mengetahui umur ikan tersebut dari lingkaran atau cincin pada sisik (Lytle, 2005)
Sisik pada ikan ini termasuk tipe teleost, yang tidak memiliki enamel, dentin dan lapisan pembuluh tulang, hanya memiliki berkas lamelarnya saja. Terdapat dua macam sisik teleost yang dikenali, yaitu cycloid dan ctenoid. Cycloid tersusun dari cincin konsentris atau circuli. Sedangkan sisik ctenoid dengan pinggiran yang keras sepanjang tepi posterior. Circuli yang baru, terletak dibawah., seperti lingkaran tahun pada pohon yang dapat dijadikan suatu bukti untuk melihat umur dari ikan yang akan diamati (Kardong, 2005).
Tipe sisik cycloid dan ctenoid banyak ditemukan pada ikan bertulang keras (Teleostei). Bagian antertior pada setiap sisik biasanya tertumpuk oleh bagian posterior dari sisik depan. Susunan ini menyebabkan ikan lebih fleksibel daripada ikan yang memiliki tipe sisik ganoid dan cosmoid. Sisik cycloid memiliki tepi posterior yang halus, namun tidak memiliki “ctenii”. Cycloid berasal dari kata “cycla” yang berarti lingkaran. Sisik cycloid dan ctenoid memiliki dua bagian utama, yaitu lapisan bertulang, yang terdiri dari kerangkan organic yang berisi dari kebanyakan kalsium dan garam serta lapisan serat yang lebih dalam yabg sebagian besar tersususn atas kolagen (Amonline, 2008). Sirip, sisik dan beberapa tulang menunjukkan dermal eksoskeleton. Lokasi tulang aksial terdiri dari tulang tengkorak, columna vertebralis, tulang rusuk, dan sirip medial. Sedangkan tulang apendikular terdiri dari pengikat dada, sirip dada, dan bagian pelvic. Sistem kerangka. Bentuk tulang belakang pada Cyprinus carpio adalah silinder, pada bagian dorsal terdapat lengkung syaraf. Sisik, sirip ikan pari dan tulang dari tengkorak merupakan anggota dari dermal eksoskeleton, namun struktur pendukung utama tubuh terdiri dari tulang-tulang eksoskeleton. Axial eksoskeleton terdiri bdari tengkorak, tulang belakang, tulang rusuk, dan sirip bagian tenga. Bagian caudal dari tulang belakang memiliki lengkung darah sentral yang dilewati arteri dan mensupport darah pada tulang punggung. Viseral skeleton dibentuk dari tulang rawan / kartilago dan kemudian berubah menjadi tulang keras yang mendukung sirip. Tubuh Cyprinus carpio terdiri dari tujuh pasang lengkiung visceral yang lengkung teratas berhubungan dengan tengkora, lengkung kedua untuk mendukung lidah dan keempat lengkung lainnya mendukung sirip. Sistem Otot. Otot tubuh pada Cyprinus carpio mengalami segmentasi (myotome). Kontraksi myotome dihasilkan akibat kelenturan bagian tubuh yang membantu berenang. Antar myotome dorsal dan ventral dipisahkan oleh septum septum transversum disebut otot epaksial dan segmen oto ventral ke septum transversum disebut otot hepaksial. Sistem sirkulasi. Cyprinus carpio memiliki dua ruang pada jantungya, yang tersusun dari dinding tipis pada atrium dan yang tebal pada vetrikel otot. Darah mengalir dari sinus venosum ke atrium dan dari atrium ke ventrikel otot. Kontaksi ventrikel otot memaksa darah masuk ke dalam conus arteriosus yang kecil dan keluar melaui ventral aorta pendek dan menuju ke insang melalui empat pasang brachial arteries yang berbeda.
Sistem
Syaraf. Sistem syaraf pada ikan bertulang terdiri dari dua bagian utama, yaitu
Sistem syaraf pusat (otak dan tulang belang) dan system syaraf tepi.(syaraf
yang menghubungkan otak dan tulang belakang dengan bagian lain dari tubuh). Otak pada Cyprinus carpio
dewasa terdiri dari lima bagian utama, yaitu telensephalon, diencephalon,
mesencephalon, metencephalon,. Dan myelencephalon. Sistem pencernaan. Rongga peutorial terdiri dari lambung, hati
dan organ pencernaan. Rongga peukardial terletak pada anterior ruang peutorial.
Pada bagian peritorium yang dipotong, dapat dilihat hati, bagian bawahnya
terdapat esophagus, lambung, usus halus di bagian anterior usus bawahnya
terdapat usus besar dan bagian akhir terdapat anus (Lytle, 2005).
1.
Insang
2.
Kantung Udara
3.
Weberian Ossicles
4.
Telinga
5.
Jantung
6.
Otak
7.
Liver
8.
Usus
9.
Ginjal
10. Limfa
11. Empedu
III.
Metode Penelitian
Metode penelitian yang kami gunakan adalah kualitatif, karena
tujuannya adalah menganalisis anatomi ikan dan tidak membahas soal angka maupun
statistik.
Alat dan Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah ikan, alat
bedah, papan lilin, dan alkohol.
Prosedur Kerja :
1.
Menyiapkan dan Bersihkan alat-alat bedah dengan
akohol lalu dikeringkan.
2.
Letakkan ikan di atas papan lilin, kemudian tusuk
bagian otak
agar ikan tak berdaya.
3.
Setelah itu barulah mulai memotong dengan menusuk
bagian anusnya dengan gunting runcing,
kemudian potong dari bagian anus ke depan (dekat kepala).
4.
Gunting dari bagian anus ke atas sampai kira-kira
setengah tubuh
lalu potong ke kiri (arah dekat kepala) kemudian potong bagian tersebut sampai organ-organ dalam terlihat lalu
lepaskan daging yang dipotong tersebut.
5.
Setelah selesai mengamati organ-organ dalam ikan
tersebut.
6.
Melihat apakah jantung dari ikan tersebut masih
berdetak atau tidak.
7.
Setelah selesai mengamati ikan tersebut, kami
lalu membersihkan segala alat dan
bahan yang telah digunakan saat praktikum.
Safety and Thinking skill:
i.
Mengidentifikasi
ii.
Menganalisis
iii. Menjelaskan
IV. Hasil Pengamatan Dan Pembahasan
Gambar-gambar diatas
adalah gambar proses kami memotong ikan sampai terlihat organ-organ dalamnya.
V.
Kesimpulan
Ikan mas atau ikan yang bernama latin Cyprinus carpio ini
terdiri dari organ-organ yang umumnya juga dimiliki ikan-ikan lainnya seperti
insang, kantung udara, lambung, usus, ginjal, liver, jantung, otak, dll.
VI.
Daftar Pustaka
Helfman, G.S., B.B. Collete., D.E. Facey. 1997. The Diversity of
Fishes. Blackwell Science. Massachusetts. USA.
Hickman, C.P., L. S. Roberts dan A. Larson. 2003. Animal Diversity.
McGraw-Hill Companies, Inc.: North America.
Lytle, C.F., J. R. Meyer. 2005. General Zoology. McGraw-Hill
Companies. New York.Sci. 2008. Scale Fishes.
Lytle,Charles,John R. Meyer (I),2005,General Biology, New York, Mc.
Graw Hill Higher Education
Lytle,Charles,John R. Meyer (II),2005,General Zoology Laboratory 14th
edition, New York, Mc. Graw Hill Higher Education
Tidak ada komentar:
Posting Komentar