Jumat, 29 Mei 2015

Anatomi Bufo Marinus

I.          TUJUAN
Menganalisis anatomi katak (Bufo marinus)

II.        DASAR TEORI

Kingdom                      :Animalia (Hewan)           
Phylum                                    :Chordata (Memiliki penyokong tubuh dalam)                    
Class                            :Amphibia (Hidup di dua alam)                   
Ordo                            :Anura                 
Family                         :Bufonidae                         
Genus                          :Bufo                    
Subgenus                     :Rhinella                              
Species                                    :Bufo marinus


Amphibi merupakan kelompok hewan dengan fase daur hidup yang berlangsung di air dan di darat. Amphibi mempunyai kulit yang selalu basah dan berkelenjar, berjari 4-5 atau lebih sedikit, tidak bersirip. Mata mempunyai kelopak yang dapat digerakkan, mata juga mempunyai selaput yang menutupi mata pada saat berada dalam air. Pada mulut terdapat gigi dan lidah yang dapat diulurkan. Pada saat masih kecil (berudu) bernafas dengan insang. Setelah dewasa bernafas dengan menggunakan paru-paru dan kulit. Suhu tubuh berubah-ubah sesuai dengan keadaan lingkungan. Warna katak bermacam-macam dengan pola yang berlainan, yaitu:
1.        Melanopora, berupa warna pigmen yang dapat menyebabkan warna                                 hitam atau cokelat.
2.        Lipopora berupa warna pigmen yang menyebabkan warna merah kuning.
3.        Gaunopora berupa warna pigmen yang menyebabkan warna biru hijau.

Reproduksi amphibi berlangsung dengan perkawinan eksternal. Tubuhnya mempunyai sistem urogenial artinya saluran kelamin dan saluran eksresi bergabung satu dalam kloaka. Amphibi dibagi menjadi 3 ordo:
1.        Stegoephalia, memiliki tulang tengkorak dan tulang pipi. Kebanyakan                                 sudah punah dan menjadi fosil. Stegoephalia yang masih hidup sampai                       sekarang yaitu Ichtyopsis (bentuk seperti cacing tanpa kaki).
2.        Caudata, tubuhnya dapat dibedakan antara kepala leher dan ekor.
3.        Tubuh terdiri atas kepala dan leher yang menyatu. Sering tidak berleher,                           tidak berekor. Kaki belakang lebih besar dibandingkan dengan kaki                            depan. (Pecell, 2012).

Banyak sekali diantara kita yang masih belum bisa membedakan antara katak dengan kodok. Katak betubuh pendek, gempal atau kurus, berpunggung agak bungkuk, berkaki empat dan tidak berekor. Katak umumnya berkulit halius, lembab, dengan kaki belakang yang panjang. Sedangkan kodok berkulit kasar berbintil sampai berbingkul-bingkul, kerapkali kering dan kaki belakangnya sering pendek sehingga kebanyakan kurang pandai melompat jauh. Namun kedua istilah ini sering pula dipertukarkan penggunaannya (Anonim, 2012).

Katak memiliki sepasang paru-paru berupa kantung elastis yang tipis. Mekanisme pernafasan paru-paru terdiri dari inspirasi dan ekspirasi. Keduanya dengan mulut tertutup. Katak memiliki tulang-tulang rusuk dan rongga badan. Mekanisme pernafasannya diatur oleh otot-otot tulang bawah dan perut yang saling berhubungan satu sama lain. Paru-paru divertilasi dengan pompatekan. Kelenjar paru-paru itulah terutama penyebab udara keluar. Amphibia menambah respirasi paru-paru dengan pertukaran gas melalui kulitnya yang tipis dan basah. Sebagian besar dikeluarkan melalui kulit laju vertilasi paru-paru tidak cukup untuk membawa keluar, sejumlah air juga diperlukan dan ditukarkan melalui kulit. Hal inilah yang mungkin menyebabkan amphibia tidak dapat di darat sepenuhnya (Prawiro, 1999: 34).

Sistem pencernaan pada katak meliputi bagian saluran pencernaan dan kelenjar pencernaan. Saluran pencernaan katak secara berturut-turut adalah rongga mulut, faring, kerongkongan, lambung, usus 12 jari, usus halus, usus besar, dan kloaka. Kelenjar pencernaan katak meliputi hati, kantung empedu, dan pankreas. Sistem pencernaan dimulai dari mulut yang memiliki gigi sejati. Lidah katak dapat untuk menangkap makanan atau mangsa seperti serangga. Saluran pencernaan mulai dari esophagus yang sangat pendek, terdiri dari kontraksi yang kecil, tepinya bersilia dan sebagai alat cerna yaitu sel-sel secretoris, kemudian ke usus 12 jari dan usus halus yang berkelok-kelok dan selanjutnya ke usus besar yang lebar. Setelah usus besar langsung menuju ke kloaka, yaitu tempat lubang pelepasan (Kastowo, 1984).

Sistem peredaran darah pada katak adalah peredaran darah tertutup dan ganda. Pada peredaran darah ganda, darah melalui jantung sebanyak dua kali dalam sekali peredarannya. Pertama darah dari jantung menuju ke paru-paru dan kembali ke jantung, kedua darah dari seluruh tubuh menuju jantungdan di edarkan kembali keseluruh tubuh. Jantung katak terdiri dari tiga ruang yaitu atrium kiri, kanan dan ventrikel. Diantaranya atrium dan ventrikel terhadap klep yang mencegah agar darah dari ventrikel mengalir kembali ke atrium (Kimball, 1991).

Kulit katak memiliki kelenjar yang dapat mengeluarkan lendir yang licin. Warna kulit katak dapat berubah sesuai dengan cahaya yang ditangkap oleh tubuh untuk dapat berubah. Perubahan warna kulit pada katak dilakukan untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan untuk melindungi diri dari perhatian hewan pemangsa, kulit katak juga berfungsi dalam pertukaran gas (Iskandar, 1998).

III.      METODE PENELITIAN

1.        Alat dan Bahan:
Katak (Bufo marinus)
Alat bedah
Papan lilin
Alkohol

2.        Prosedur Kerja:

Pertama-tama, siapkan segala alat dan bahan yang diperlukan. Kemudian katak diberikan kapas yang sudah ditetesi kloroform agar katak tersebut pingsan dan tidak berdaya. Hal tersebut dilakukan untuk memudahkan kita dalam proses pembedahan. Setelah itu katak diletakkan diatas papan lilin dengan posisi perut menghadap keatas. Potong bagian kloaka sampai dekat leher secara melintang lalu buka seperti jendela. Jika sudah terlihat organ-organnya, keluarkan organ tersebut hingga seluruh organ dapat terlihat dan dapat diidentifikasi.
Jika sudah selesai, buang katak dan sampah-sampah lainnya ke tempat sampah. Kemudian cuci semua peralatan yang tadi digunakan sampai bersih. Cuci juga tangan anda dengan sabun. Setelah itu boleh dicuci lagi dengan alkohol agar tidak tercium bau lagi.

3.        Safety Skill and Thinking Skill:
Mengidentifikasi
Menganalisis

Menjelaskan
IV. Hasil Pengamatan Dan Pembahasan







Pada foto-foto ini terlihat kami sedang membedah isi perut katak percobaan tersebut, didalamnya terdapat lemak, lambung, usus, kloaka, kantung empedu, dll. Kami juga berhasil mendapatkan jantung katak yang masih berdenyut



I.          KESIMPULAN
     Dari hasil pembedahan kami, kami menggunakan katak karena katak bertubuh halus dan berlendir. Pertama-tama kita membedah bagian kulit terlebih dahulu baru bagian daging dari katak tersebut. Setelah bagian daging terbuka, kita dapat melihat bagian dalam tubuh katak. Bagian tubuh katak yang kami lihat antara lain usus, lemak, alat kelamin, lambung, dll. Di dalam tubuh katak pun kita menemukan bahwa jantung katak masih dapat memompa darah dan masih berdetak.

II.        DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Anatomi Katak. http://www.blogspot.com
Iskandar. Amphibi Biologi. Bogor: Erlangga, 1998.
Kastowo. Anatomi Komparativa. Bandung: Erlangga, 1984.
Pecell. Anatomi Tubuh Amphibia. http://pecell.blogspot.com
Prawiro, A. Biologi. Semarang: CV Regina, 1999.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar