Jumat, 29 Mei 2015

Respirometer

  I.            TUJUAN
 Menganalisis pemanfaatan oksigen pada hewan insekta.

II.            DASAR TEORI
Respirometer sederhana adalah alat yang dapat digunakan untuk mengukur kecepatan pernapasan beberapa macam organisme hidup seperti serangga, bunga, akar, kecambah yang segar. Jika tidak ada perubahan suhu yang berarti, kecepatan pernapasan dapat dinyatakan dalam ml/detik/g, yaitu banyaknya oksigen yang digunakan oleh makhluk percobaan tiap 1 gram berat tiap detik.
Respirasi adalah seluruh proses pengambilan O2 untuk memecah senyawa-senyawa organik sehingga menghasilkan energi dan sisa berupa CO2 dan H2O. Pertukaran gas O2 dan gas CO2 berlangsung melalui proses difusi yang berlangsung di alat pernafasan. Alat-alat pernafasan dapat berupa paru-paru, insang, trakea maupun bentuk lain yang dapat melangsungkan pertukaran gas O2 dan CO2.
           
Alat pernafasan serangga berupa sistem trakea yang berfungsi untuk mengangkut dan mengedarkan O2 ke seluruh tubuh serta mengeluarkan CO2. Trakea memanjang dan bercabang-cabang menjadi saluran kecil yang menyebar ke seluruh jaringan tubuh. Jadi dalam sistem ini tidak membutuhkan bantuan sistem transportasi darah. Udara masuk dan keluar melalui stigma, yaitu lubang kecil yang terdapat di kanan-kiri tubuh serangga (spirakel). Selanjutnya udara masuk ke pembuluh trakea yang memanjang dan sebagian ke kantung hawa. Terjadinya pertukaran gas sisa terjadi karena kontraksi otot-otot tubuh yang bergerak secara teratur.
Serangga yang kami gunakan dalam praktikum ini adalah belalang kayu, dengan klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Class : Insecta
Order : Orthoptera
Family : Acridoidea
Genus : Valanga
Species : Valanga nigricornis





III.            METODE PENELITIAN
1)      Alat dan Bahan:
Respirometer
Larutan KOH 4% atau NaOH
Larutan eosin
Belalang

2)    Prosedur Kerja:
                1. Periksa respirometer, di dalam respirometer tidak boleh ada air
                2. Tetesi kapas dengan KOH atau beri Kristal NaOH. Masukkan kapas ke dalam botol respirometer. Jangan sampai terkena tangan, gunakan pinset.
                3. Timbang insekta yang kamu gunakan. Masukkan satu jenis insekta ke dalam botol respirometer. Tutuplah botol respirometer. Olesi tutup botol dengan vaselin agar tidak bocor.
                4. Letakkan respirometer pada meja. Pada ujung pipa tetesi dengan larutan eosin  menggunakan pipet. Sebelumnya, di bawah ujung pipa kamu alasi tissue/kapas agar eosin tidak tercecer.
                5. Amati mulai titik awal eosin. Amati apakah ada gerakan eosin. Lakukan pengukuran setiap 1 menit hingga seluruhnya menajadi 5 menit. Lakukan lagi 5 menit kedua dan 5 menit ketiga.
                6.   Kalau masi ada waktu, lakukan berulang kali dengan menggunakan jenis insekta yang lain.
                7.   Matikan salah satu insekta tersebut, kemudian masukkan dalam respirometer. Adakah gerakan air pada pipa?

IV.            SAFETY SKILL
Mengidentifikasi
Menganalisis

Menjelaskan
V. Hasil Pengamatan Dan Pembahasan
Gambar disamping adalah respirometer yang terdapat belalang didalamnya. Kami meletakkan 1 belalang yang bermassa 0.2 gram. Belalang tersebut sedang berusaha menghirup oksigen yang ditandai oleh indikator yang terus bergerak di dalamnya. Kegunaan respirometer di percobaan ini adalah untuk mengukur rata-rata pernapasan organisme (belalang) dengan mengukur rata-rata pertukaran oksigen dan karbon dioksida. Sedangkan fungsi kristal KOH atau NaOH dalam percobaan ini adalah untuk mengikat karbondioksida agar tekanan di dalam botol yang ditutup rapat dengan valesin menjadi rendah sehingga kadar oksigen yang dihirup oleh belalang dapat diukur. KOH dan NaOH dapat mengikat CO2 karena mereka bersifat higroskpis. Higroskopi adalah kemampuan suatu zat untuk menyerap molekul air dari lingkungannya baik melalui absorbsi atau adsorpsi.  
Berikut adalah data dari hasil percobaan kami :
Dapat dilihat dari data diatas bahwa terjadi perbedaan yang cukup jauh antara 5 menit pertama dan kedua. Namun tidak dengan 5 menit kedua dan ketiga. Hal tersebut dikarenakan ia diletakkan didalam botol tertutup rapat sehingga sangat sulit mendapat oksigen. Karena itu, belalang menjadi semakin lemas dan tidak bisa menarik oksigen sekuat awalnya.

  I.            KESIMPULAN

Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa mahkluk hidup salah satunya adalah serangga sangat bergantung pada oksigen sebagai sumber pernafasan mereka. Karena jika mereka tidak mendapatkan oksigen maka mereka tidak bisa hidup. Terbukti dari belalang di percobaan diatas, walaupun sudah dimasukkan kedalam botol yang tertutup rapat, ia tetap berusaha mencari oksigen .


II.            DAFTAR PUSTAKA





Tidak ada komentar:

Posting Komentar